Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Muhamad Haripin mengakui upaya Korea Selatan untuk bangkit, khususnya dalam bidang pertahanan.
Saat ini, Korea Selatan berhasil menduduki peringkat ke-10 sebagai negara dengan daftar anggaran pertahanan militer terbesar di dunia.
Sedangkan di level Asia sendiri, Korea Selatan ada dalam urutan ke-4. Ini membuat negeri ginseng menjadi menjadi salah satu negara Asia dengan keamanan dan pertahanan yang kuat.
Kendati begitu, Haripin menyebut, berdasarkan penelitian dari Institute of Southeast Asian Studies (ISEAS), masyarakat Asia tidak melihat Korea Selatan menonjol dalam aspek pertahanan.
Padahal, sebagai negara middle power, banyak potensi kerj sama yang bisa dimanfaatkan oleh ASEAN terhadap Korea Selatan, khususnya dalam bidang pertahanan.
Haripin kemudian mendorong tiga kemitraan petahanan dan keamanan yang bisa diselenggarakan oleh ASEAN bersama dengan Korea Selatan.
"Di sini saya mengidentifikasi tiga urgensi kerjasama yang harus ditingkatkan dengan Korsel. Pertama adalah mitigasi perubahan iklim dan penanggulangan bencana. Kedua keamanan siber. Dan ketiga keamanan maritim," papar Haripin dalam seminar internasional "Korea-ASEAN Solidarity Initiative (KASI): Epicentrum of Stability and Prosperity in the Indo-Pacific" yang diselenggarakan oleh
Kantor Berita Politik RMOL di Universitas Pertamina pada Selasa (20/12).
Dalam penjelasannya, Haripin mengatakan Korea Selatan memiliki kapasitas keamanan siber yang begitu kuat. Oleh karena itu hal tersebut harus bisa dimanfaatkan dengan baik oleh negara-negara ASEAN untuk juga memperkuat keamanan sibernya di masing-masing negara anggota.
Terakhir, Haripin lebih lanjut mengatakan bahwa ASEAN juga perlu untuk memanfaatkan kemitraan industri pertahanan dengan Korea Selatan. Sebab, beberapa tahun terakhir ini Korea Selatan diketahui sedang menjadi pengekspor alat-alat senjata tentara yang terbesar di dunia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: