Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Politikus Republik Kecam Kunjungan Zelensky ke Washington

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 22 Desember 2022, 06:59 WIB
Politikus Republik Kecam Kunjungan Zelensky ke Washington
Presiden Biden dan ibu negara Jill Biden menyambut Volodymyr Zelensky ke Gedung Putih/net
rmol news logo Kunjungan Presiden Ukraina Volodymir Zelensky ke Amerika Serikat tidak sepenuhnya mendapat tanggapan positif dari pejabat di Washington, salah satunya anggota Kongres dari Partai Republik Marjorie Taylor Greene.

Menggambarkan Zelensky sebagai "presiden bayangan", Greene yang mewakili Distrik ke-14 Georgia mengungkapkan kemarahannya lewat cuitan di akun Twitternya.

"Presiden bayangan datang ke Kongres dan menjelaskan mengapa dia membutuhkan miliaran dolar dari pembayar pajak Amerika untuk negara bagian ke-51; Ukraina," kata Greene, seperti dikutip dari AFP, Rabu (21/12).

“Ini tidak masuk akal. Dahulukan Amerika!” tambahnya.

Bulan lalu, anggota kongres, sekutu setia mantan Presiden AS Donald Trump, mempelopori resolusi yang menyerukan audit dana pemerintah untuk membantu Ukraina dalam konflik dengan Rusia. Belakangan, inisiatif itu dikalahkan di DPR dengan suara tipis, di mana Demokrat berargumen bahwa itu bisa mengirimkan sinyal yang salah ke Kyiv.

Sebelumnya, Gedung Putih telah mengumumkan rencana kunjungan Zelensky ke AS. Di Washington dia akan bertemu dengan Presiden Joe Biden dan berpidato di sesi gabungan Kongres. Itu adalah perjalanan luar negeri pertamanya sejak dimulainya operasi militer Rusia di Ukraina.

Selama kunjungan tersebut, Biden juga diperkirakan akan mengumumkan "paket bantuan keamanan baru yang signifikan" untuk Kiev.

Mengutip sumber, Politico melaporkan pada Rabu bahwa delegasi Ukraina diperkirakan akan menggandakan permohonan mereka untuk Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) jarak jauh yang canggih, dan drone Gray Eagle dan Reaper.

Para pejabat AS dikatakan enggan menuruti permintaan tersebut karena khawatir hal itu dapat memicu reaksi keras dari Rusia. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA