Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Rusia Selalu Menjadi Mitra yang Dapat Diandalkan untuk Serbia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 22 Desember 2022, 13:12 WIB
Rusia Selalu Menjadi Mitra yang Dapat Diandalkan untuk Serbia
Duta Besar Rusia untuk Serbia Alexander Botsan-Kharchenko/Net
rmol news logo Sebagai sekutu dekat, Serbia harus yakin bahwa Rusia bisa menjadi andalan untuk membela kepentingan hukumnya atas Kosovo.  

Duta Besar Rusia untuk Serbia Alexander Botsan-Kharchenko mengatakan dalam sebuah artikel yang diterbitkan di majalah International Affairs, Rabu  (21/12).

“Orang-orang di Serbia tahu bahwa mereka selalu dapat mengandalkan Rusia. Terlepas dari tantangan serius bagi negara kami dalam konteks konfrontasi dengan NATO," kata Kharchenko, seperti dikutip dari TASS. Ia menambahkan bahwa Rusia memainkan perannya dalam menyelesaikan krisis internasional saat ini termasuk di Kosovo.  

Kharchenko menegaskan akan terus berkoordinasi erat dengan Beograd dalam membela hak hukum Serbia terkait Kosovo dan Metohija

Menurut diplomat itu, instrumen kunci Rusia dalam masalah ini adalah kemungkinan Serbia sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB.

“Tentu dengan pemahaman bahwa inisiatif akan selalu datang dari Beograd,” ujarnya. "Kami berbagi posisi mitra China kami dalam masalah ini - Beijing juga bersikeras pada kepatuhan ketat terhadap norma-norma hukum internasional dan menjaga topik Kosovo dalam agenda Dewan Keamanan PBB," jelasnya.

Ia mengutip seruan Presiden Vladimir Putin bahwa posisi Rusia dalam masalah Kosovo tidak berubah.

"Kami menyerukan solusi abadi yang dapat diterima bersama antara Beograd dan Pristina berdasarkan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB 1244. Solusi seperti itu harus memenuhi kepentingan Beograd dan rakyat Serbia dan disetujui oleh Dewan Keamanan PBB," katanya.

Rusia ikut prihatin dengan ketegangan yang meluas di perbatasan Serbia dengan Kosovo.  Moskow terus memantau perkembangan di sana dengan membela kepentingan Serbia, sebagai bagian dari simpati Rusia karena Serbia tidak ikut bergabung dalam sanksi UE untuk Rusia.

"Barat menggunakan kerusuhan di Kosovo sebagai alat untuk menekan Presiden Aleksandar Vucic, untuk memojokkannya dan memaksanya untuk bergabung dengan sanksi anti-Rusia," katanya.

Serbia dan Kosovo telah tegang dalam beberapa tahun terakhir. Musuh bebuyutan lama itu bentrok lagi di perbatasan pada 6 Desember hingga saat  ini.

Polisi Kosovo bersama EULEX (Misi Penegakan Hukum Uni Eropa di Kosovo) mulai menyita tempat yang menampung komisi pemilihan di Kosovo utara dan Metohija.

Orang Serbia setempat berhasil mengusir orang Kosovo yang melarikan diri menyeberangi Sungai Ibar.

Dua hari kemudian, pada 8 Desember, sekitar 350 polisi Kosovo dengan mobil lapis baja menyusup ke Kosovo utara yang dihuni orang Serbia dan memblokir bagian utara Kosovska Mitrovica.

Pada 10 Desember, polisi Kosovo menahan Dejan Pantic, mantan polisi Serbia, atas tuduhan yang meragukan. Sebagai tanggapan, penduduk Serbia mendirikan barikade di sepanjang jalan raya di beberapa lokasi dan turun ke jalan sebagai protes. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA