Menurut laporan dari
The Hindustan Times pada Minggu (25/12), ketika insiden tersebut terjadi total pekerja yang sedang menambang adalah 40 orang.
"Operasi penyelamatan kini sedang dilakukan untuk mengambil sisa penambang," kata kantor berita
Xinhua.
Menurut laporan
Reuters, tambang di China memang termasuk dalam salah satu area tambang yang paling mematikan di seluruh dunia.
Pada bulan Juli lalu, 10 orang meninggal dunia dan tujuh lainnya luka-luka imbas dari runtuhnya tambang batu bara di barat laut China, Provinsi Gensu. Beberapa karyawan dan beberapa kendaraan telah terkubur dalam insiden tersebut.
Sementara pada Maret lalu yang juga terjadi tahun ini hal serupa juga pernah terjadi di Provinsi Guizhou, barat daya China, yang menewaskan 14 pekerja dalam operasi penyelamatan selama 10 hari tersebut.
Industri pertambangan China telah diatur oleh hukum lokal dan internasional, namun peraturan tersebut diduga sering kali diabaikan dan dilanggar oleh China, yang berimbas pada melayangnya banyak nyawa para pekerja tambang.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: