Seperti dimuat
TRT News pada Senin (26/12), pejabat tinggi pemerintah Balochistan, Abdul Aziz Uqaili, mengatakan ada total sembilan serangan yang terjadi di provinsi itu pada Minggu (25/12).
Pada serangan di Kahan, daerah terpencil di Balochistan, sebuah bom pinggir jalan meledak di dekat kendaraan pasukan keamaan, ketika para militer sedang melakukan operasi pembersihan. Sedikitnya lima tentara, termasuk seorang kapten tewas di tempat.
Sementara serangan lainnya terjadi ketika prajurit sedang melakukan baku tembak dengan Taliban Pakistan di daerah Sambaza di distrik Zhob, yang menewaskan seorang pejabat polisi senior, dan juga seorang militan.
Selain itu di Quetta, 12 orang mengalami luka-luka ketika kelompok penyerang melemparkan granatnya di pasar yang dekat dengan daerah pemukiman.
Selanjutnya serangan terakhir terjadi di tempat lain di Balochistan seperti di Kalat, Khuzdar, dan Hub. Total korban dalam beberapa serangan tersebut berjumlah 17 korban luka-luka dan enam meninggal dunia
Beberapa serangan yang terjadi hanya dalam waktu satu hari tersebut membuat Perdana Menteri Shahbaz Sharif merasa prihatin. Ia mengeluarkan pernyataan belasungkawa dan mengutuk semua serangan itu.
Sejauh ini tidak ada kelompok militan yang mengaku bertanggungjawab atas pengeboman ini. Namun, Taliban Pakistan atau Tehrik-e-Taliban (TTP) dilaporkan sedang meningkatkan serangannya ke seluruh wilayah Pakistan, sejak November lalu, ketika mereka mengakhiri secara sepihak gencatan senjata karena mereka menduga militer telah melanggar kesepakatan gencatan.
Selain itu, kelompok militan lainnya yang juga dicurigai sebagai dalang penyerangan ini adalah kelompok separatis di Balochistan, yang telah lama mengobarkan pemberontakan tingkat rendah untuk mencari kemerdekaan dari pemerintah pusat di Islamabad.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: