Lavrov pada Senin malam (26/12) mengaklaim telah mengajukan proposal tentang bagainana perang harus berakhir, yang dirancang sendiri oleh Rusia dan telah diketahui dengan baik oleh Ukraina.
"Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim [Ukraina], penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sudah diketahui musuh dengan baik," ujar Lavrov seperti dimuat
TASS.
Dengan tegas Lavrov mengatakan Ukraina harusnya menyetujui semua yang diinginkan Rusia, jika tidak ingin tentara Moskow terus dikerahkan di sana.
"Intinya sederhana: Penuhi mereka untuk kebaikanmu sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia," tegasnya.
Sejalan dengan Lavrov, Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga mengutarakan penolakannya pada pernyataan Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba, dengan mengatakan semua kesepakatan harus berasal dari Rusia.
"Rusia tidak pernah mengikuti kondisi yang ditetapkan oleh orang lain. Hanya kami sendiri dan akal sehat kami yang memutuskan," tegas Peskov.
Presiden Putin pada Minggu (25/12) mengatakan negaranya siap untuk bernegosiasi dengan semua orang yang terlibat tentang solusi yang dapat diterima, sambil menyalahkan Kyiv atas kurangnya upaya diplomatik sejauh ini.
Di pihak Ukraina, pada Senin (26/12) juga tampak melunak dengan pernyataan yang dikeluarkan Menlu Ukraina, Kuleba yang menyebut meski Ukraina ingin memenangkan perang tahun depan, diplomasi masih memiliki peran penting.
Sudah 10 bulan sejak Rusia meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, pembicaraan damai yang serius sangat sulit untuk dilakukan.
Putin mengklaim aksi militer dilakukan untuk melindungi keamanan nasionalnya dan akan menyetujui diplomasi jika itu disesuaikan dengan ketentuan Moskow.
Sementara Kyiv tidak akan menerima apapun yang diajukan Kremlin karena itu berarti tunduk pada tuntutan Rusia dan menerima aneksasi Putin atas empat wilayah Ukraina.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: