Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tolak Pendirian Masjid di Korsel, Warga Blokir Jalan Hingga Letakkan Kepala Babi di Lokasi Pembangunan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Selasa, 27 Desember 2022, 21:54 WIB
Tolak Pendirian Masjid di Korsel, Warga Blokir Jalan Hingga Letakkan Kepala Babi di Lokasi Pembangunan
Kepala babi diletakkan di lokasi pembangunan masjid di Korea Selatan/Net
rmol news logo Ketidaksukaan warga terhadap pembangunan masjid di kota tenggara Daegu, Korea Selatan selama setahun terakhir dinilai sangat keterlaluan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pasalnya, selain memblokir akses ke lokasi pembangunan, penduduk sekitar yang tidak setuju dengan terang-terangan meletakkan kepala babi di lokasi pembangunan.

Menurut mahasiswa muslim yang ikut andil dalam pembangunan tersebut, hingga bulan ini sudah ada tiga kepala babi yang diletakkan di atas bangku di sebuah gang dekat lokasi masjid.

"Yang pertama diletakkan di sana pada 27 Oktober, diikuti yang lain pada 14 November dan yang ketiga pada 6 Desember," ujar Mian Muaz Razaq, seperti dimuat South China Morning Post, pada Selasa (27/12).

Meski mengetahui keburukan itu, pejabat kota mengklaim tidak memiliki wewenang untuk membersihkan kepala babi tanpa persetujuan dari penduduk karena itu adalah barang berguna yang dibeli oleh warga negara.

Masjid dua lantai, dengan total luas lantai 245 meter persegi, sedang dibangun setelah memperoleh izin pemerintah setempat pada tahun 2020.

Tetapi petisi yang ditandatangani oleh lebih dari 10.000 orang dan diajukan ke kantor distrik Daegu Buk-gu pada Februari 2021, menyerukan agar proyek tersebut dihentikan.

Penduduk mengatakan masjid yang diusulkan akan menimbulkan kebisingan, memadati gang sempit dan merusak nilai real estate lingkungan karena calon pembeli dan penyewa akan berpaling dari daerah yang sering dikunjungi oleh umat Islam.

“Mengapa kita harus tahan dengan itu? Siapa yang ingin memiliki masjid yang sering dikunjungi banyak orang tepat di sebelah rumah Anda?” kata Kim Jung-ae, perwakilan warga yang menentang pembangunan masjid tersebut.

Meski putusan Mahkamah Agung pada September tahun ini telah menguatkan izin pembangunan tersebut, tetapi warga tidak berhenti dan terus menghalangi pembangunan.

Tenda ilegal juga telah lama didirikan di jalan di Daehyeon-dong untuk mencegah kendaraan yang membawa bahan bangunan memasuki lokasi pembangunan.

Selain itu, mereka juga kerap memasang spanduk, dan mengadakan pesta barbekyu daging babi.

Korea Selatan tidak memiliki agama resmi negara, tetapi dalam sensus tahun 2015, 28 persen warga Korea Selatan mengatakan bahwa mereka beragama Kristen, dengan 15,5 persen lainnya menggambarkan diri mereka sebagai penganut Buddha.

Jumlah umat Islam di negara tersebut diperkirakan sekitar 200.000, atau 0,4 persen dari 52 juta penduduk, menurut Federasi Muslim Korea. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA