Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Patriark Porfirije Minta Serbia dan Kosovo Berdamai dan Saling Penuh Pengertian

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 28 Desember 2022, 06:12 WIB
Patriark Porfirije Minta Serbia dan Kosovo Berdamai dan Saling Penuh Pengertian
Patriark Serbia Porfirije/Net
rmol news logo Manusia hidup perlu saling berdampingan dan memiliki toleransi. Begitu juga dengan orang-orang Serbia dan Albania yang  sejak dulu tinggal dan hidup saling berdekatan.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Patriark Serbia Porfirije menyampaikan harapan perdamaiannya itu saat bertemu dengan Presiden Serbia Aleksandar Vucic pada Selasa (27/12). Ia meminta orang Serbia dan Albania untuk mencapai perdamaian dan saling pengertian di Kosovo dan Metohija.

Pertemuan yang tersebut terjadi setelah Pristina melarang Porfirije memasuki wilayah tersebut saat Natal. Beberapa media Serbia melaporkan bahwa Vucic saat itu tengah meminta Porfirije memberikan restunya untuk mempertahankan Kosovo dan Metohija seperti yang dilakukan Pangeran Lazar sebelum Pertempuran Kosovo pada tahun 1389.
Porfirije mengatakan, orang Serbia dan Albania telah hidup bersama selama berabad-abad.  Orang Serbia telah tinggal di Kosovo dan Metohija selama 15 abad, dan orang Albania telah tinggal di Serbia bersama-sama selama 4-5 abad.

"Yang pertama-tama kita butuhkan adalah saling pengertian, koeksistensi, perdamaian bagi orang Serbia dan Albania," kata Porfirije, seperti dikutip dari TASS.

Menurutnya, jika ada niat baik, maka seseorang dapat menemukan cara untuk hidup bersama dan cara untuk memiliki ruang bagi semua orang.

"Tuhan melarang bentrokan. Itu tidak akan menghasilkan sesuatu yang baik bagi siapa pun," tegasnya.

Layanan pers Gereja Ortodoks Serbia pada Minggu (25/12) mengumumkan bahwa otoritas Kosovo mengeluarkan larangan kunjungan menyusul ketegangan yang memuncak pada awal bulan ini yang berujung pada blokade di perbatasan Kosovo.

Porfirije heran mendengar bahwa otoritas Pristina telah melarangnya melakukan kunjungan ke Kosovo, tepatnya ke  Patriarkat Pec atau Biara Pec, tahta Gereja Ortodoks Serbia, yang berusia berabad-abad, pada malam Natal yang akan dirayakan pada 7 Januari mendatang menurut kalender Julian.  

Biara Peč adalah kediaman resmi Porfirije, dan ia tidak akan membatalkan niatnya untuk tetap mengunjungi biara itu dan melayani liturgi.

Porfirije mengatakan, jika Biara Pec itu adalah Vatikan, dan ada yang  melarang Paus bepergian ke Vatikan, maka apa yang terjadi, katanya berandai-andai.

"Seluruh dunia akan bangkit untuk membela Paus. Apakah ada pemimpin gereja lain di dunia yang tidak bisa masuk ke rumahnya?" dia melanjutkan. "Saya meminta orang Albania dan kekuatan besar dunia untuk membantu memelihara perdamaian."

Ketegangan antara Kosovo dan Serbia terus meninggi. Bermula dari keputusan pemerintah di Pristina untuk mengganti pelat nomor  orang Serbia yang memasuki Kosovo dengan pelat Kosovo.

Kemudian Situasi di Kosovo semakin tegang saat kisruh meletus pada  6 Desember, ketika polisi Kosovo bersama EULEX (Misi Penegakan Hukum Uni Eropa di Kosovo) mulai menyita tempat yang menampung komisi pemilihan di Kosovo utara dan Metohija.

Pada 10 Desember, polisi Kosovo menahan Dejan Pantic, mantan polisi Serbia, atas tuduhan yang meragukan. Sebagai tanggapan, penduduk Serbia mendirikan barikade di sepanjang jalan raya di beberapa lokasi dan turun ke jalan sebagai protes.

Buntut dari peristiwa itu, otoritas Kosovo melarang orang-orang Serbia melakukan kunjungan ke Kosovo di malam Natal, termasuk Porfirije. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA