Lewat Surat, Presiden Israel Apresiasi Maroko Lindungi Warga Yahudi Selama Holocaust

Surat persahabatan tertanggal 22 Desember itu berisi ucapan terima kasih Herzog kepada Raja Mohammed VI, terutama Maroko, yang telah menyediakan tempat berlindung yang aman bagi orang Yahudi selama peristiwa Holocaust.

"Ketika jutaan orang Yahudi menghadapi kengerian Holocaust di abad ke-20, Raja Mohammed V menyediakan tempat berlindung yang aman bagi warga Yahudi," kata Herzog dalam suratnya, seperti dikutip The National pada Rabu (28/12).

Apresiasi tersebut diklaim Herzog sebagai yang pertama kali diberikan Israel kepada Maroko atas jasanya pada kaum Yahudi di era Holocaust.

Herzog juga memuji langkah raja saat ini, Mohammed VI, yang mendukung komunitas Yahudi dengan memasukkan pendidikan Holocaust di sekolah-sekolah Maroko.

Menurut keterangan Herzog, banyak orang Yahudi menetap di Maroko sejak diusir dari Spanyol pada akhir abad ke-15. Saat ini, komunitas Yahudi di Maroko diperkirakan mencapai 3.000 orang, terbesar di Afrika Utara.

Sementara itu, sekitar 700 ribu orang Israel mengklaim keturunan Maroko dan mempertahankan hubungan yang kuat dengannya.

Meski memiliki hubungan dekat, Maroko dan Israel sempat memutuskan hubungan pada tahun 2000 setelah pecahnya intifada kedua Palestina.

Kemudian pada Desember 2020, keduanya meresmikan hubungan kembali, menyusul penandatanganan Abraham Accords antara Israel dan UEA dan Bahrain.