Surat kabar dari Spanyol El País yang mendapatkan informasi dari sumber terdekat Khadem, yang dimuat Alarabiya pada Jumat (30/12), mengatakan bahwa perempuan yang berusia 25 tahun itu berencana untuk meninggalkan Iran dan pindah ke apartemennya di Spanyol bersama suami dan anak mereka.
"Dia sadar bahwa hidupnya akan dalam bahaya jika dia kembali ke Iran karena dia telah diperlihatkan bermain tanpa penutup kepala di beberapa foto," tulis El País, kata sumber yang dekat dengan Khadem.
Sebelumnya, Khadem adalah salah satu atlet terbaru asal Iran yang tidak mengenakan hijabnya setelah protes anti-pemerintah pecah di negaranya pada September lalu.
Sehingga keputusan Khadem yang bertanding di ajang internasional FIDE World Rapid and Blitz Chess Championships di Almaty Kazakhstan kemarin, di anggap sebagai bentuk dukungan terhadap protes mematikan yang terjadi di negaranya, usai kematian Mahsa Amani yang ditahan oleh kepolisian karena dinilai melanggar aturan memakai hijab.
Undang-undang yang memberlakukan kewajiban mengenakan jilbab di Iran telah menjadi titik nyala dari aksi protes tersebut, yang dianggap telah membatasi perempuan dalam berpakaian.
Sebelumnya pada Oktober lalu, pendaki Iran Elnaz Rekabi juga berkompetisi di Korea Selatan tanpa mengenakan jilbabnya, namun ia segera menjelaskan bahwa jilbab itu terlepas secara tidak sengaja.
Akan tetapi alasan tersebut telah dicurigai sebagai paksaan dari pemerintah Iran untuk mengatakan apa yang dia lakukan.
BERITA TERKAIT: