Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Barat Gelontorkan 48,5 Miliar Dolar AS untuk Bantu Ukraina, Jumlah yang Nyaris Sama dengan Anggaran Militer Rusia 2022

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 11 Januari 2023, 14:24 WIB
Barat Gelontorkan 48,5 Miliar Dolar AS untuk Bantu Ukraina, Jumlah yang Nyaris Sama dengan Anggaran Militer Rusia 2022
Ilustrasi/Net
rmol news logo Perang Rusia di Ukraina telah menyita perhatian Barat. Sektor pertahanan Barat berlomba mengirimkan banyak bantuan untuk memberikan dukungannya kepada negara yang dipimpin Volodymyr Zelensky itu sejak dimulainya invasi Rusia di Ukraina. Jika dihitung, maka Barat telah menggelontorkan 48,5 miliar dolar AS, jumlah yang sangat fantastis.

TASS melaporkan pada Rabu (11/1), jumlah tersebut sama besarnya dengan anggaran pertahanan Rusia tahun 2022.

"Bantuan militer Barat ke Ukraina berjumlah hampir 95 persen dari pengeluaran pertahanan Rusia, yang mencapai 51,1 miliar dolar AS pada tahun lalu," tulis TASS.

Negara-negara donor dan laporan media mengklaim bahwa bantuan keseluruhan yang diterima oleh pemerintah Kiev dari negara-negara barat dan organisasi internasional sejak dimulainya operasi khusus Rusia, diperkirakan lebih dari 150,8 miliar dolar AS.

Dukungan militer Barat dianggap sangat penting bagi keberhasilan Ukraina melawan gempuran Rusia. Selain negara-negara anggota Uni Eropa dan NATO yang telah memimpin dalam mendukung Kyiv secara militer, AS dan negara-negara sekutunya telah lebih dulu  memberikan kontribusi yang signifikan untuk Ukraina.

Ini juga karena desakan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang secara terus menyerukan agar semua membantu negaranya.

Zelenskyy telah begitu vokal menyampaikan perlunya sistem pertahanan udara untuk menghadapi serangan Rusia, terutama pada saat negara itu menghadapi  musim dingin.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan Barat dan NATO mengerahkan semua potensi dan kapasitas militernya untuk membantu Ukraina,  sementara di sisi lain mereka menyerukan perdamaian.

Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu serta pejabat tinggi lainnya mengatakan bahwa Rusia bertempur di Ukraina bukan melawan pasukan Kyiv, melainkan melawan seluruh "kolektif Barat". rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA