Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Presiden Vietnam Mengundurkan Diri, Netizen Indonesia Jadi Terbelah

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jonris-purba-1'>JONRIS PURBA</a>
LAPORAN: JONRIS PURBA
  • Rabu, 18 Januari 2023, 12:55 WIB
Presiden Vietnam Mengundurkan Diri, Netizen Indonesia Jadi Terbelah
Presiden Nguyen Xuan Phuc ketika bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Jakarta, tanggal 22 Desember 2022./IST
rmol news logo Nguyen Xuan Phuc telah mengundurkan dari jabatan Presiden Republik Sosialis Vietnam. Keputusan ini diumumkan Komite Pusat Partai Komunis Vietnam yang berkuasa di negara itu, Selasa (17/1).

Dalam laporannya, Partai Komunis Vietnam mengatakan, Nguyen menyadari bahwa dirinya ikut bertanggung jawab dalam kejahatan korupsi yang dilakukan dua wakil perdana menteri, Pham Binh Minh dan Vu Duc Dam, yang telah dicopot partai tanggal 5 Januari lalu.

Berita pengunduran diri Nguyen yang mengagetkan itu tidak hanya menjadi konsumsi masyarakat di negeri Paman Ho Chi Minh, tetapi juga ramai dibicarakan di berbagai negara di kawasan, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, salah satu akun Twitter yang mentwit berita itu adalah @TeguhSantosaCom milik pemimpin RMOL Network.

Dalam perbincangan yang terjadi di jejaring media sosial yang merespon cuitan itu, tampak sekali netizen mengalami perpecahan. Ada yang menilai pengunduran diri Nguyen itu adalah sesuatu yang baik karena didasarkan pada kesadaran akan tugas dan tanggung jawab moral. Namun ada juga yang mengatakan, hal tersebut tidak perlu dilakukan. Menurut kelompok ini Nguyen sebaiknya melakukan pembersihan di dalam tubuh pemerintahannya.

Tidak sedikit pula netizen Indonesia yang mengaitkan peristiwa politik di Vietnam itu dengan apa yang tengah terjadi di tanah air.

Akun @BangilNano mengatakan, pengunduran diri ini memperlihatkan Nguyen memiliki rasa malu pada rakyat.

“Mundur lebih terhormat karena gagal memimpin anak buah. Berbeda kalau sudah tidak punya harga diri. Kegagalan bukan menjadi evaluasi apalagi mengundurkan diri, tapi memicu ambisi menguasai,” tulis @Q_Niar.

Akun @ummuibnrizq menulis singkat, “Bapak keren banget.”

“Kemajuan negara ditentukan oleh komitmen pemimpinnya,” tulis akun @pakujawa22 pula.

Ada juga akun Twitter yang menggunakan kasus ini untuk menyenggol perkembangan di tanah air.

“Masa kalah dengan presiden di negara wakanda. Ada pembantu yang korupsi enggan mundur dan pendukung malah minta tambah periode jabatan,” tulis @_ikhwanyan.

Akun @adhiMID mengatakan, “Padahal bawahan itu untuk disalah-salahin atau jadi tumbal. Eniwei, kalo gini caranya VN bakal maju terus meninggalkan tetangga besarnya.”

“Ternyata presiden Vietnam ini lebih paham Pancasila,” tulis akun @AdangPriyanto.

“Di wakanda malah diusulkan 3 periode,” tulis akun @Mpoyy3 singkat.

 
Pemilik akun @hekoza mengatakan apa yang terjadi di Vietnam tidak bisa dibandingkan dengan apa yang terjadi di Indonesia.

“Tidak usah dibandingkan dengan Indonesia. Dari jaman Soekarno sampai Jokowi, kalau ada bawahan yang korupsi, mereka Presiden memang tidak diwajibkan mundur. Buat apa mundur? Kan tugasnya memperbaiki keadaan, kalau mereka salah pilih bawahan, ya cari lagi yang kompeten dan bisa dipercaya. Simple,” tulisnya. rmol news logo article
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA