Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Putra Jair Bolsonaro Tolak Desakan Ekstradisi Sang Ayah dari AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 30 Januari 2023, 08:59 WIB
Putra Jair Bolsonaro Tolak Desakan Ekstradisi Sang Ayah dari AS
Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan putra sulungnya, Senator Flávio Bolsonaro/Net
rmol news logo Desakan untuk mengekstradisi mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro dari Amerika Serikat (AS), ditolak mentah-mentah oleh putra sulungnya, Senator Flávio Bolsonaro.

Flávio pada Sabtu (28/1), menentang gagasan yang menginginkan ayahnya kembali ke Brasil untuk menghadapi tuduhan atas penyerangan di gedung pemerintahan Brasil bulan ini.

Indikasi politik dianggap Flávio menjadi dorongan kuat atas ekstradisi Bolsonaro.  

"Yang paling kiri di AS memainkan peran paling kiri di sini (Brasil). Mereka mendorong isu politik,” kata Flávio, seperti dimuat Al Arabiya.

Meski begitu, Flávio yakin Presiden AS Joe Biden tidak akan mengikuti keinginan Demokrat di Kongres untuk memaksa ayahnya keluar dari negeri Paman Sam tersebut.

“Saya percaya bahwa AS adalah negara serius yang tidak akan melakukan sesuatu yang ilegal," tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa saat ini ayahnya sedang berlibur dan waktu kepulangannya belum bisa ditentukan.

"Dia sedang beristirahat. Apakah kalian pernah berlibur? Bisa jadi besok, bisa jadi enam bulan dari sekarang, dia tidak akan pernah bisa kembali. Aku tidak tahu," jelasnya.

Flávio juga menjelaskan bahwa kesehatan ayahnya baik-baik saja, tetapi dia mungkin harus menjalani operasi.

Prosedur tersebut akan menjadi yang terbaru dari serangkaian operasi usus pada Bolsonaro sejak ditusuk di perut selama kampanye 2018.

Bolsonaro melakukan perjalanan ke AS akhir bulan lalu, dua hari sebelum akhir masa jabatannya dan melewatkan pelantikan Presiden terpilih Lula da Silva.

Kongres dari Partai Demokrat mendesak Biden untuk mengusir Bolsonaro dari AS setelah para pendukungnya merusak gedung-gedung pemerintah di Brasilia pada 8 Januari lalu.

Biden sendiri dapat menyatakan Bolsonaro sebagai persona non grata dan memerintahkannya keluar dari negara tersebut.

Tetapi tindakan itu umumnya digunakan untuk diplomat asing, bukan mantan kepala negara, dan tidak jelas apakah itu berlaku dalam kasus ini.

Jika Bolsonaro benar-benar diekstradisi, maka ia akan menghadapi pengawasan ketat dari otoritas Brasil dan penyelidikan atas dugaan perannya dalam kerusuhan 8 Januari.

Jika Bolsonaro akan menghadapi risiko penjara jika kembali ke rumah, maka dia bisa mencari suaka atau menantang langkah ekstradisi di pengadilan AS. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA