Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Baru Terpilih, Presiden Ceko Petr Pavel Langsung Kena Semprot China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 01 Februari 2023, 06:14 WIB
Baru Terpilih, Presiden Ceko Petr Pavel Langsung Kena Semprot China
Petr Pavel/Net
rmol news logo Langkah Petr Pavel, presiden Ceko yang baru terpilih, untuk berhubungan dengan Presiden Taiwan Tsai Ing-wen langsung mendapat kecaman dari pemerintah China.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Dalam pernyataannya pada Selasa (31/1), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning menyatakan bahwa percakapan itu adalah gangguan serius dalam urusan dalam negeri China.

"Ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap komitmen politik Republik Ceko terhadap prinsip satu-China dan mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan'," kata Mao, seperti dikutip dari Xinhua.

Ia  mendesak Republik Ceko agar mengambil tindakan segera dan efektif untuk membatalkan dampak negatif dari hubungan tersebut dan secara kredibel mematuhi prinsip satu-China.

Beijing memandang Taiwan, yang telah diperintah oleh pemerintah terpisah sejak akhir 1940-an, sebagai wilayahnya, dan sangat menentang segala bentuk pengakuan otoritas Taipei. Sebagian besar negara, termasuk Republik Ceko, tidak memiliki hubungan diplomatik formal dengan pulau tersebut.

Pavel, seorang pensiunan jenderal angkatan darat, memenangkan pemilihan pada Sabtu, mengalahkan mantan Perdana Menteri Andrej Babis. Sebelumnya, mulai 2015 hingga 2018dia menjabat sebagai ketua Komite Militer NATO.

Pavel menulis di Twitter pada Senin bahwa dia dan Tsai sepakat untuk memperkuat kemitraan kedua negara. Dirinya juga berharap untuk bertemu langsung dengan pemimpin Taiwan di masa depan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Taiwan Jeff Liu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pemerintah pulau itu akan melakukan yang terbaik untuk memperdalam hubungan bilateral dengan Praha.

Seruan Pavel-Tsai terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara China dan NATO. Aliansi tersebut menuduh Beijing memaksa tetangganya di wilayah tersebut dan “mengancam” Taiwan.

Beijing, sementara itu, menolak penggambaran China sebagai ancaman dan mendesak AS untuk meninggalkan mentalitas Perang Dingin-nya. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA