Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Diungkap Naftali Bennett, Putin Sudah Janji Tidak Akan Bunuh Zelensky

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Minggu, 05 Februari 2023, 09:30 WIB
Diungkap Naftali Bennett, Putin Sudah Janji Tidak Akan Bunuh Zelensky
Presiden Rusia Vladimir Putin/Net
rmol news logo Hanya beberapa pekan setelah Rusia menginvasi Ukraina pada tahun lalu, mantan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengunjungi Moskow secara diam-diam untuk menjadi mediator.

Sydney Morning Post menyebut, Bennett menjadi pemimpin Barat pertama yang melakukan perjalanan ke Kremlin setelah invasi dan bertemu dengan Presiden Vladimir Putin selama tiga jam.

Bennett juga sempat mengunjungi Kanselir Jerman Olaf Scholz di Berlin untuk membahas kunjungan ke Kremlin.

Hampir setahun berlalu, Bennett mengungkap detail perjalanan rahasianya ke Moskow pada 5 Maret 2022. Ketika itu, Bennett menyoroti informasi intelijen yang menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berada di bawah ancaman pembunuhan.

"Saya tahu Zelensky berada di bawah ancaman, di dalam bunker Saya bertanya kepada (Putin), 'Apakah Anda berniat membunuh Zelensky?' Dia berkata, 'Saya tidak akan membunuh Zelensky,'" kenang Bennett dalam wawancara, yang diterbitkan di saluran YouTube-nya.

Bennett kemudian mengatakan ia membutuhkan jaminan bahwa Putin tidak akan membunuh Zelensky. Kemudian Putin berjanji untuk tidak melakukannya.

Setelah itu, Bennett mengaku langsung menelepon Zelensky ketika masih di Moskow, dalam perjalanan ke bandara dari Kremlin, untuk memberi tahu bahwa ia tidak berada di bawah ancaman.

"'Apakah Anda yakin?' tanya Zelensky. 'Seratus persen'," kenang Bennett.

Bennett mengatakan bahwa dalam beberapa jam kemudian Zelensky telah kembali ke kantornya dan membuat video yang menjelaskan bahwa dia tidak takut.

Pada Maret tahun lalu, The Times melaporkan bahwa Zelensky telah selamat dari tiga percobaan pembunuhan dalam minggu-minggu setelah invasi oleh dua kelompok tentara bayaran yang berbeda, yaitu kelompok Wagner yang didukung Kremlin dan pasukan khusus Chechnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA