Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam sambutannya di pertemuan para Menlu G20 di New Delhi pada Kamis (2/3) mengaku terkejut dengan impunitas Barat mengenai kasus Nord Stream yang terjadi di wilayah teritori mereka.
Sejak kasus naik, Lavrov telah mendesak penyelidikan yang adil dan cepat atas serangan teror di pipa milik perusahaan Rusia tersebut.
Tetapi, kata Lavrov, proposal penyelidikan Nord Stream yang diajukan Rusia di G20 tidak mendapat respon positif dari Barat.
"Proposal kami untuk memasukkan (kasus Nord Stream) dalam dokumen kebutuhan untuk penyelidikan yang tidak memihak dan jujur ditolak mentah-mentah oleh mitra Barat kami," ungkapnya, seperti dimuat
The India Times. Lebih Lanjut, Lavrov menilai penyelidikan itu sangat penting, merujuk pada laporan jurnalis investigasi dan penulis politik Amerika Seymour Hersh yang menyebut pemboman pipa gas Nord Stream pada September lalu diduga dilakukan oleh AS dalam operasi rahasia.
Terakhir, Lavrov menekankan bahwa negaranya akan selalu mengadvokasi keamanan energi dan menyoroti pentingnya memberikan semua negara yang membutuhkan akses ke sumber daya energi yang terjangkau.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: