Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Tangan China Permusuhan Arab Saudi dan Iran Perlahan Sirna

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Sabtu, 11 Maret 2023, 06:04 WIB
Di Tangan China Permusuhan Arab Saudi dan Iran Perlahan Sirna
Iljustrasi/Net
rmol news logo Ketegangan bertahun-tahun antara Iran dan Arab Saudi  akan segera berakhir ketika Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran Ali Shamkhani dan Penasihat Keamanan Nasional Arab Saudi Musaed bin Mohammed Al-Aiban melakukan penandatangan perjanjian kerja sama pada Jumat (10/3).

Dalam perjanjian itu, kedua negara sepakat untuk membangun kembali hubungan diplomatik dan membuka kembali kedutaan masing-masing.

Kesepakatan itu terjadi di Beijing di tengah seremonial Kongres Rakyat Nasional, dengan China bertindak sebagai perantara bagi kedua negara.

Dalam video yang beredar terlihat delegasi kedua negara tengah berbicara didampingi oleh Direktur Kantor Komisi Pusat Luar Negeri Wang Yi .

Arab Saudi dan Iran juga sepakat untuk mengaktifkan perjanjian kerja sama keamanan yang ditandatangani pada tahun 2001, serta kesepakatan sebelumnya tentang perdagangan, ekonomi dan investasi.

"Setelah menerapkan keputusan itu, para menteri luar negeri kedua negara akan bertemu untuk mempersiapkan pertukaran duta besar," kata televisi pemerintah Iran, menambahkan bahwa pembicaraan telah diadakan selama empat hari.

"Arab Saudi dan Iran setuju untuk menghormati kedaulatan negara dan tidak ikut campur dalam masalah internal," tambah pernyataan itu.

Arab Saudi dan Iran akan segera mengirimkan menteri luar negeri masing-masing untuk bertemu dan mengatur pertukaran utusan serta membahas cara untuk meningkatkan hubungan.

Kedua negara kemudian berterima kasih kepada China karena telah menjadi tuan rumah dan mensponsori pembicaraan tersebut.

“Arab Saudi, Iran, dan China tertarik untuk melakukan semua upaya yang diperlukan untuk memperkuat perdamaian dan keamanan regional dan internasional,” kata televisi pemerintah.

Arab Saudi memutuskan hubungan dengan Iran pada 2016 setelah pengunjuk rasa menyerbu pos-pos diplomatik Saudi di sana. Arab Saudi beberapa hari sebelumnya telah mengeksekusi seorang ulama Syiah terkemuka, yang memicu demonstrasi.

Bertahun-tahun hubungan tetap tegang karena Iran memperluas pengaruhnya di negara-negara Arab dengan populasi Syiah yang besar dan membangun kekuatan proksi yang menentang Arab Saudi dan mendukung kebijakan regional Iran.

Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian bereaksi atas pembicaraan Jumat,  mengatakan bahwa normalisasi hubungan menawarkan prospek besar bagi kedua negara dan Timur Tengah, dan mengisyaratkan langkah lebih lanjut. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA