Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tuntut Kenaikan Gaji, 50 Ribu Guru di Selandia Baru Mogok Kerja

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 16 Maret 2023, 14:35 WIB
Tuntut Kenaikan Gaji, 50 Ribu Guru di Selandia Baru Mogok Kerja
Puluhan ribu guru melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung parlemen, di Wellington, Selandia Baru pada Kamis, 16 Maret 2023/Net
rmol news logo Sebanyak lebih dari 50 ribu guru di Selandia Baru menggelar aksi mogok massal untuk menuntut kenaikan gaji yang lebih baik.

Aksi dilakukan di Wellington pada Kamis (16/3). Imbasnya, seluruh sekolah dasar dan menengah, serta taman kanak-kanak ditutup.

Berdasarkan laporan dari France24, aksi mogok massal ini terjadi setelah serikat pekerja dan Kementerian Pendidikan tidak menyepakati kenaikan gaji yang diminta para guru.

Menurut serikat pekerja, tawaran gaji terbaru dari pemerintah tidak sesuai dengan inflasi, mengingat sektor pendidikan juga tengah berada pada titik krisis karena kekurangan guru.

"Para guru ingin mengirim pesan kepada pemerintah tentang betapa seriusnya kita membutuhkan perubahan," kata presiden Institut Pendidikan Selandia Baru, Mark Potter.

Salah satu anggota serikat guru, Chris Abercrombie, berpendapat, memperjuangkan kenaikan gaji guru dan kondisi kerja yang baik sangat penting dilakukan agar pemerintah dapat mempertahankan staf yang berpengalaman dan merekrut lulusan terbaik.

Sementara itu, menanggapi aksi tersebut, Menteri Pendidikan Jan Tinetti menyatakan kekecewaannya dan menginginkan agar perselisihan dapat segera terselesaikan.

Sejauh ini, biaya hidup yang tinggi telah menjadi salah satu masalah utama di Selandia Baru. Pemerintah sendiri tengah berjuang untuk membatasi inflasi yang terus melonjak tinggi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA