Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Donor Internasional Janjikan Dana Lebih dari Rp 13 triliun Untuk Pengungsi Venezuela

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Sabtu, 18 Maret 2023, 14:21 WIB
Donor Internasional Janjikan Dana Lebih dari Rp 13 triliun Untuk Pengungsi Venezuela
Para migran, sebagian besar dari Venezuela, mencoba memasuki jembatan internasional Paso del Norte untuk meminta suaka di Amerika Serikat, yang terlihat dari Ciudad Juarez, Meksiko, pada 12 Maret 2023/VOA
rmol news logo Di tengah krisis perpindahan terbesar di dunia, badan donor internasional menjanjikan dana lebih dari 860 juta dolar  atau Rp 13 triliun untuk mendukung jutaan pengungsi dan migran dari Venezuela.

Konferensi Internasional Solidaritas dengan Pengungsi dan Migran Venezuela yang digelar di Brussel, bertujuan untuk mengatasi jutaan imigran yang melarikan diri dari negara tersebut dengan cara-cara yang berbahaya ke perbatasan AS atau ke Uni Eropa.

“Hampir 860 juta dolar telah dijanjikan pada Konferensi Solidaritas 2023 dengan Venezuela. Saya terdorong oleh komitmen baru dari komunitas internasional," kata komisaris manajemen krisis Eropa Janez Lenarcic, dimuat VOA News pada Jumat (17/3).

Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), lebih dari 7 juta orang Venezuela tercatat telah meninggalkan negara itu, yang didorong oleh kemiskinan yang parah dan krisis politik yang terjadi di negaranya.

UNHCR dan Organisasi Internasional untuk Migrasi telah mendesak dukungan internasional bagi pengungsi Venezuela yang berada di negara itu atau di negara lain yang menampung mereka.

Menanggapi bantuan dana senilai triliunan rupiah ini, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi berterimakasih kepada Kanada dan Uni Eropa yang menjadi tuan rumah dari konferensi itu, yang disebut dapat meringankan penderitaan para pengungsi Venezuela.

Sementara, Presiden Venezuela Nicolas Maduro sendiri menentang konferensi yang ditujukan kepada negaranya, dengan mengatakan bahwa Kanada dan Uni Eropa berusaha untuk mempolitisasi migrasi. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA