Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan, Menlu Selandia Baru akan Kunjungi China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Rabu, 22 Maret 2023, 08:20 WIB
Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan, Menlu Selandia Baru akan Kunjungi China
Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta/Net
rmol news logo Memenuhi undangan Anggota Dewan Negara merangkap Menteri Luar Negeri China Qin Gang, Menteri Luar Negeri Selandia Baru Nanaia Mahuta akan mengunjungi Beijing selama empat hari, dimulai Rabu (22/3).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Perjalanan Mahuta menandai kunjungan pertama menteri Selandia Baru ke Beijing sejak 2019.

"Hubungan Selandia Baru dengan China adalah salah satu hubungan kami yang paling penting, kompleks, dan luas," kata Mahuta dalam sebuah pernyataan sebelum perjalanannya ke China, seperti dikutip dari Global Times.

"Saya bermaksud untuk membahas bidang-bidang di mana kami bekerja sama, seperti perdagangan, orang-ke-orang, serta masalah iklim dan lingkungan," ujarnya.

Perdana Menteri Chris Hipkins menyebut pertemuan tersebut sebagai yang paling signifikan sejak pandemi global.

Berbicara pada konferensi pers pasca-kabinet pada Senin, Hipkins, yang mulai menjabat pada 25 Januari 2023, mengatakan bahwa hubungan dengan China adalah sesuatu yang sangat penting bagi Selandia Baru.

"Penting bagi kami untuk membangun kembali peluang tatap muka untuk melibatkan negara ke negara," katanya.

Hipkins juga mengungkapkan kemungkinan berkunjung ke China akhir tahun ini, meskipun belum ada konfirmasi terkait kunjungannya.

Pada bulan Februari, Hipkins bersama Perdana Menteri Australia Anthony Albanese membicarakan hubungan mereka dengan China, mitra dagang terbesar mereka.

Analis di Beijing ikut mengomentari rencana kunjungan Mahuta.

"Kunjungan Mahuta ke Beijing tepat setelah pelonggaran pembatasan perjalanan Covid-19, ini menunjukkan keterikatan negara itu akan pentingnya hubungan China," kata Chen Hong, Direktur Studi Australia Center di East China Normal University.

Chen memandang, pemerintahan baru yang dipimpin Hipkins dapat mempertahankan otonomi strategisnya meskipun ada tekanan dari sekutu Barat pimpinan AS.

"Lebih penting lagi, Wellington dapat menggunakan perjalanan Mahuta di Beijing untuk memulai kunjungan Perdana Menteri Hipkins di masa mendatang," katanya.

Chen mencatat, bahwa pertukaran tingkat tinggi antara Selandia Baru dan China akan memberikan panduan untuk jalur masa depan untuk pengembangan hubungan bilateral. Juga mengeksplorasi bagaimana Wellington akan berkoordinasi dengan Beijing menuju modernisasi dan secara substansial menguntungkan kedua bangsa. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA