Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menlu Qin Gang: Pemulihan Ekonomi China akan Menguntungkan Perusahaan AS

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Minggu, 26 Maret 2023, 17:33 WIB
Menlu Qin Gang: Pemulihan Ekonomi China akan Menguntungkan Perusahaan AS
Menteri Luar Negeri China Qin Gang/Net
rmol news logo Keterbukaan China setelah pandemi Covid-19 dengan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung akan dapat menawarkan keuntungan tiga kali lipat bagi perusahaan Amerika Serikat (AS), meskipun kedua negara memiliki hubungan dingin.

Begitu yang diucapkan oleh Menteri Luar Negeri Qin Gang dalam pertemuannya bersama sekelompok pebisnis AS pada Sabtu (25/3). Ia mengatakan negaranya tengah membuka diri kepada dunia.

"Upaya berkelanjutan China untuk membuka diri terhadap dunia, dan 'pengaturan ulang' sosial dan ekonominya akan menguntungkan komunitas bisnis AS," kata Qin, dalam pernyataan yang diunggah Kementerian Luar Negeri China.

Dalam pertemuan itu, Qin menyambut baik perusahaan-perusahaan AS untuk terus memperluas investasinya di Beijing, dan berharap agar AS dapat mempromosikan hubungan bilateral ini, meski ada kesulitan dalam memulihkan hubungan kedua negara yang sehat, di tengah terjadinya ketegangan perang dagang.

Menanggapi seruan Qin itu, perwakilan AS mengatakan bahwa komunitas bisnisnya berkomitmen untuk mencegah kedua negara melangkah ke dalam perangkap isolasi dan konflik lebih dalam, yang hanya akan memperlambat investasi kedua negara.

"Kami menyambut komunikasi tatap muka lebih lanjut dan berharap lebih banyak juga agar penerbangan China-AS dapat ditambahkan untuk memfasilitasi pertukaran ini," kata perwakilan bisnis AS tersebut.

Berdasarkan laporan Al Arabiya pada Minggu (26/3), para peserta yang hadir dalam pertemuan tersebut di antaranya ialah ketua dan kepala eksekutif Pfizer Inc Albert Bourla, Presiden Dewan Bisnis AS-Tiongkok Craig Allen, serta pendiri hedge fund Bridgewater Associates Ray Dalio.

Menurut menteri senior Singapura dan Ketua Otoritas Moneter Singapura, Tharman Shanmugaratnam, dalam kerja sama kedua negara yang sedang diusahakan ini, Beijing dan AS membutuhkan ambisi dan keterampilan strategis yang cukup besar, untuk dapat memiliki kerja sama yang baik di tengah persaingan mereka, yang nantinya juga akan berdampak besar pada ekonomi global.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA