Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jelang Pertemuan G20, Jammu dan Kashmir Mulai Gencarkan Persiapan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Jumat, 05 Mei 2023, 11:30 WIB
Jelang Pertemuan G20, Jammu dan Kashmir Mulai Gencarkan Persiapan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Wilayah Jammu dan Kashmir tengah bersiap dalam menampilkan keindahannya menjelang pertemuan G20 yang akan diadakan pertama kali di Srinagar, antara 22 dan 24 Mei mendatang.

Beberapa komponen proyek kota pintar sedang digencarkan pembangunannya di Srinagar, dengan tenggat waktu penyelesaian yang telah dimajukan sebelum pertemuan G20 itu dilaksanakan.

Seperti dikutip dari Latestly pada Jumat (5/5), Kashmir yang terkenal dengan keindahannya yang menakjubkan ini disebut sebagai pilihan tempat yang tepat untuk melangsungkan pertemuan kelompok kerja pariwisata G20.

Melalui keketuaan di G20, India ingin menyampaikan pesan tersirat yang kuat kepada masyarakat global tentang keindahan dan kedamaian wilayah itu, sekaligus mempromosikan pariwisata yang indah dari wilayah J&K.

Menurut mantan diplomat India, Maera Shankar, ketika suhu di India sangat tinggi, iklim di Srinagar menjadi pilihan yang paling baik dalam mengadakan pertemuan tersebut.

"Ekonominya berfokus pada pariwisata dan iklim di sana sangat menyenangkan di bulan Mei ketika suhu di seluruh India sangat tinggi. Ini adalah tempat yang tepat untuk mengadakan pertemuan terkait pariwisata," ujarnya.

Kesempatan pertemuan kelompok kerja pariwisata G20 itu juga akan digunakan oleh India untuk membawa para delegasi asing untuk pergi dalam tur jalan-jalan ke Baramulla, Taman Nasional Dachigam, dan resor ski Gulmarg.

Sekitar 50 delegasi diperkirakan akan turut berpartisipasi dalam pertemuan di sana, yang akan memungkinkan bagi India untuk dapat membantah semua klaim Pakistan mengenai pelanggaran hak asasi manusia di Lembah Kashmir.

Pertemuan yang diadakan di Kashmir sempat dikecam oleh pihak Pakistan, karena negara itu mengklaim masih memiliki hak atas wilayah yang disengketakan tersebut, yang telah ditentang oleh India.

“Pakistan disarankan untuk tidak melebih-lebihkan masalah ini karena itu hanya akan mengurangi ruang diplomatiknya sendiri. Jammu dan Kashmir adalah bagian dari India,” pungkas Maera Shankar.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA