Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengacara Muslim India dalam Kasus Masjid Babri Meninggal Dunia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/reni-erina-1'>RENI ERINA</a>
LAPORAN: RENI ERINA
  • Kamis, 18 Mei 2023, 07:19 WIB
rmol news logo Zafaryab Jilani meninggal dunia hari Rabu kemarin (17/5). Umat Muslim di India berduka. Zafaryab yang menghembuskan napas terakhir di usia 73 tahun adalah pengacara yang mewakili Muslim India dalam kasus pengrusakan Masjid Babri yang terjadi tahun 1992.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Kabar kepergian Zafaryab disampaikan antara lain oleh Maulana Khalid Rasheed Firangi Mahali, seorang ulama di kota Lucknow di negara bagian Uttar Pradesh Utara.

"Dia (Zafaryab Jilani) tidak sehat untuk beberapa waktu belakangan ini. Dia meninggal hari ini," kata ulama tersebut, seperti dikutip dari Anadolu Agency.

Nama Zafaryab mulai dikenal luas setelah pada 6 Desember 1992, Masjid Babri di kota Ayodhya di India utara dirobohkan oleh kelompok garis keras Hindu yang mengklaim bahwa tempat itu adalah tempat kelahiran Dewa Ram mereka.

Setelah bertahun-tahun litigasi, pada 2019 pengadilan tinggi India akhirnya memutuskan bahwa situs bersejarah Masjid Babri yang berdiri awal abad ke-16 akan diserahkan kepada umat Hindu untuk pembangunan kuil Ram.

Setelah putusan Mahkamah Agung tahun 2019, Jilani mengatakan kepada Anadolu bahwa pihak Muslim dalam pertarungan hukum kasus Masjid Babri memiliki semua bukti berdasarkan hukum bahwa situs tersebut adalah milik masjid.

"Tidak pernah ada umat Islam yang berhenti melakukan sholat di dalam Masjid Babri karena tidak ada klaim bahwa ada berhala di lokasi Masjid tersebut dibangun," katanya.

Lahir pada tahun 1950 di negara bagian Uttar Pradesh di India utara, Jilani belajar hukum dan juga bergabung dengan beberapa organisasi non-pemerintah. Dalam kasus Babri, dia mewakili Dewan Wakaf Pusat Sunni dan penggugat Muslim lainnya.

Selama hayatnya, Jilani menjadi pengurus Komite Aksi Masjid Babri, sebuah kelompok advokasi Muslim yang berjuang melawan hukum selama beberapa tahun untuk kepemilikan Masjid Babri di kota Ayodhya. Ia dikenal sebagai sosok yang muncul sebagai “mata dan telinga” kasus Masjid Babri.

MR Shamshad, pengacara dari Mahkamah Agung India yang bekerja dengan Jilani dalam litigasi Babri, mengatakan kepada Anadolu bahwa Jilani mengabdikan seluruh hidupnya untuk memastikan litigasi komunitas.

“Kontribusinya dalam litigasi Masjid Babri sangat luar biasa. Sejarah Masjid Babri tidak akan lengkap tanpa menyebutkan perannya di dalamnya,” ujarnya.

Berdiri di atas tanah seluas 2,77 hektar di Provinsi Uttar Pradesh di India tengah, Masjid Babri dibangun di bawah pemerintahan kaisar Mughal pertama Babur pada tahun 1528 hingga dihancurkan pada 1992. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA