Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tangguhkan Gencatan Senjata, Tentara Sudan Serang Pangkalan RSF di Khartoum

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 01 Juni 2023, 10:10 WIB
Tangguhkan Gencatan Senjata, Tentara Sudan Serang Pangkalan RSF di Khartoum
Representative Images/Net
rmol news logo Pasukan militer Sudan meledakkan pangkalan paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) dengan artileri, setelah mereka menarik diri dari kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi Arab Saudi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Pada Rabu (31/5), menurut laporan dari penduduk setempat, militer Sudan menyerang pangkalan utama paramiliter RSF di utara dan selatan Khartoum.

Seorang saksi mengatakan ada tembakan artileri berat dari kamp tentara di Khartoum utara. Sementara saksi lainnya melaporkan adanya ledakan artileri di kamp RSF, di Al Salha, Khartoum selatan, tempat pangkalan dan gudang senjata terbesar milik RSF di kota itu.

RSF dan militer Sudan saling menuding telah melanggar kesepakatan gencatan senjata meskipun Deklarasi Jeddah telah ditandatangani oleh kedua belah pihak yang bertikai itu, yang membuat militer menarik dirinya dari kesepakatan.

"Tentara siap bertempur sampai menang," kata  panglima militer Abdel Fattah al Burhan saat mengunjungi pasukan di ibu kota, yang dikutip dari TRT World, Kamis (1/6).

Pasukan RSF turut menyerukan pembalasan yang sama kepada militer Sudan yang telah meledakkan pangkalan mereka, dan juga berulang kali melanggar kesepakatan.

"Kami akan menjalankan hak kami untuk membela diri, tentara sudah melanggar gencatan senjata," ujar kelompok paramiliter itu.

Keluarnya salah satu pihak dari kesepakatan telah menyebabkan ketegangan kembali membara, yang memicu kekhawatiran akan meningkatnya korban jiwa di negara itu.

Sejauh ini, menurut para peneliti, sejak pertempuran meletus pada 15 April lalu, sebanyak 1.800 orang telah meninggal dunia. Sementara, sekitar 1,2 juta orang telah mengungsi ke tempat yang lebih aman, dan 425 ribu warga lainnya telah melarikan diri ke negara tetangga, karena takut keamanannya terancam. rmol news logo article
EDITOR: RENI ERINA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA