Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Antara China atau AS, Beijing Minta Korsel Tak Salah Bertaruh

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/sarah-meiliana-gunawan-1'>SARAH MEILIANA GUNAWAN</a>
LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN
  • Jumat, 09 Juni 2023, 15:21 WIB
Antara China atau AS, Beijing Minta Korsel Tak Salah Bertaruh
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol/Net
rmol news logo China mengimbau Korea Selatan untuk tidak membuat langkah yang salah dalam persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan China. Beijing juga meminta Seoul untuk memulihkan hubungan ekonomi dan diplomatik kedua negara.

Hal itu disampaikan oleh Duta Besar China untuk Korea Selatan, Xing Haiming ketika melakukan pertemuan dengan pemimpin partai posisi Korea Selatan, Lee Jae-myung pada Kamis malam (8/6).

Pada kesempatan itu, Lee mengkritik Presiden Yoon Suk-yeol karena telah mengorbankan hubungan dengan China, mitra datang utamanya, demi beraliansi dengan Barat.

Xing juga menyebut Korea Selatan telah menciptakan kesulitan bagi hubungan dua negara, termasuk gagal menghormati kepentingan inti Beijing, alih-alih dipengaruhi oleh AS.

"Hubungan China-Korea Selatan menghadapi banyak kesulitan. Terus terang, kesalahannya bukan terletak pada China," kata Xing, seperti dimuat Reuters.

"Kami berharap pihak Korea Selatan akan dengan setia menepati janjinya dan dengan jelas menghormati perhatian inti China, seperti masalah Taiwan," imbuhnya.

Xing memperingatkan agar Korea Selatan tidak membuat penilaian yang salah terhadap China karena campur tangan faktor eksternal seperti tekanan AS.

“Dalam situasi di mana Amerika Serikat menekan China dengan sekuat tenaga, ada yang bertaruh bahwa Amerika Serikat akan menang dan China akan kalah. Ini jelas penilaian yang salah dan kegagalan untuk memahami jalannya sejarah dengan baik. Saya dapat meyakinkan Anda, mereka yang bertaruh pada kekalahan China pasti akan menyesalinya," tegasnya.

Yoon sendiri telah melangkah dengan hati-hati di tengah persaingan AS-China yang semakin intensif, tetapi Seoul dan Beijing bertukar kata-kata panas pada bulan April atas komentar Yoon terkait Taiwan, yang diklaim China sebagai wilayahnya sendiri.

Dalam sebuah wawancara, Yoon mengatakan bahwa ketegangan yang berkobar di sekitar Taiwan disebabkan oleh upaya untuk mengubah status quo secara paksa, dan dia menentang perubahan tersebut. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA